Universitas Muhammadiyah Surakarta selesai membangun taman pendidikan seluas 6,5 hektare. Taman pendidikan tersebut terletak di perbatasan antara Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo.
Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sarjito mengatakan bangunan fisik taman pendidikan atau edupark selesai sejak 4 tahun lalu. Tapi hingga kini belum diresmikan karena tengah menambah koleksi tanaman langka.
"Selama ini kami masih melengkapi koleksi tanaman langka," katanya kepada wartawan, Kamis, 13 Februari 2014. Setelah dirasa cukup, taman edukasi tersebut akan diresmikan pada Jumat, 14 Februari 2014 oleh Rektor UMS dan Bupati Kutai Barat.
Dia mengaku belum menghitung biaya total pembangunan taman. Yang jelas, harga tanah di kawasan tersebut antara Rp 4-5 juta per meter. "Kalau 6,5 hektare, berarti 65 ribu meter," ucapnya. Kemudian selama tiga tahun terakhir sudah mengeluarkan Rp 300 juta untuk mendatangkan dan merawat tanaman. "Belum bangunan fisiknya," ucapnya.
Dia mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas di dalam taman edukasi secara cuma-cuma. Jam operasional taman mulai pukul 06.00 sampai 17.00. "Mungkin nanti kami perpanjang sampai jam 21.00," katanya.
Dia berharap taman edukasi dapat menjadi tempat singgah masyarakat yang sedang bepergian dari Jawa Timur ke Jawa Tengah atau sebaliknya. Sebab pintu utama taman menghadap Jalan Adi Sucipto, salah satu jalan utama dari Semarang/Yogyakarta ke Jawa Timur dan sebaliknya.
Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Surakarta Sofyan Anif mengatakan fasilitas yang tersedia di taman pendidikan seperti tempat olahraga, tempat bermain anak, outbond, dan taman pendidikan. "Kami menempel informasi di tanaman atau pohon langka sebagai edukasi ke masyarakat," ucapnya.
Jenis tanaman dan pohon yang ditanam seperti anggrek hitam, kayu cendana, kayu ulin, kayu gaharu, meranti, kapur, durian holai, dan matoa. Dia berharap masyarakat dapat ikut tergerak menjaga lingkungan setelah melihat konservasi di taman edukasi UMS.
SUMBER: TEMPO.CO
Dikirim melalui BlackBerry®
Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sarjito mengatakan bangunan fisik taman pendidikan atau edupark selesai sejak 4 tahun lalu. Tapi hingga kini belum diresmikan karena tengah menambah koleksi tanaman langka.
"Selama ini kami masih melengkapi koleksi tanaman langka," katanya kepada wartawan, Kamis, 13 Februari 2014. Setelah dirasa cukup, taman edukasi tersebut akan diresmikan pada Jumat, 14 Februari 2014 oleh Rektor UMS dan Bupati Kutai Barat.
Dia mengaku belum menghitung biaya total pembangunan taman. Yang jelas, harga tanah di kawasan tersebut antara Rp 4-5 juta per meter. "Kalau 6,5 hektare, berarti 65 ribu meter," ucapnya. Kemudian selama tiga tahun terakhir sudah mengeluarkan Rp 300 juta untuk mendatangkan dan merawat tanaman. "Belum bangunan fisiknya," ucapnya.
Dia mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas di dalam taman edukasi secara cuma-cuma. Jam operasional taman mulai pukul 06.00 sampai 17.00. "Mungkin nanti kami perpanjang sampai jam 21.00," katanya.
Dia berharap taman edukasi dapat menjadi tempat singgah masyarakat yang sedang bepergian dari Jawa Timur ke Jawa Tengah atau sebaliknya. Sebab pintu utama taman menghadap Jalan Adi Sucipto, salah satu jalan utama dari Semarang/Yogyakarta ke Jawa Timur dan sebaliknya.
Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Surakarta Sofyan Anif mengatakan fasilitas yang tersedia di taman pendidikan seperti tempat olahraga, tempat bermain anak, outbond, dan taman pendidikan. "Kami menempel informasi di tanaman atau pohon langka sebagai edukasi ke masyarakat," ucapnya.
Jenis tanaman dan pohon yang ditanam seperti anggrek hitam, kayu cendana, kayu ulin, kayu gaharu, meranti, kapur, durian holai, dan matoa. Dia berharap masyarakat dapat ikut tergerak menjaga lingkungan setelah melihat konservasi di taman edukasi UMS.
SUMBER: TEMPO.CO
Dikirim melalui BlackBerry®
Posting Komentar untuk "TAMAN PENDIDIKAN"
Sila kirim tanggapan atau saran...