Tradisi Idul Fitri di Berbagai Negara

Hari raya Idul Fitri  telah dilalui. Meskipun bersamaan dengan krisis pandemi Covid-19 namun tetap meninggalkan kenangan membekas dengan berbagai keunikan tradisi yang menyertainya.

Tidak hanya di Indonesia lho, tradisi unik selama Idul Fitri dengan ragam jenis dan variannya juga ternyata dimiliki oleh berbagai negara.

Setiap negara memiliki ciri khas tradisi  sesuai dengan kultur yang berkembang di masing-masing negara.

Apa saja tradisi-tradisi unik di hari raya Idul Fitri di berbagai negara itu? Yuk kita uraikan satu persatu.

Seker Bayram

Tradisi dari Turki ini merupakan sebutan lain dari Idul Fitri  yang memiliki arti "perayaan manisan". 

Tidak berbeda dengan Indonesia, orang-orang Turki juga merayakan Idul Fitri penuh dengan kehangatan dan keceriaan. Berkumpul bersama keluarga setelah salat Eid.

Uniknya, jika di Indonesia kita biasa memberikan uang kepada anak-anak di hari raya, di Turki lain lagi. Anak-anak akan menerima permen atau Baklava, makanan khas di sana.

Inilah alasan kenapa perayaan Idul Fitri di sana dikenal dengan "perayaan manisan".

Bajram dari Kosovo

Nah, di Kosovo lain lagi. Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bajram. 

Penduduk bangun lebih pagi. Kaum pria pergi ke mesjid untuk menunaikan salat Eid, sementara para perempuan tinggal di rumah sambil menyiapkan penganan tradisional seperti Pite, Borex, dan Baklava.

Setelah salat berjamaah, orang-orang berkeliling untuk mengucapkan selamat Idul Fitri kepada tetangga dan kerabat. Mereka bersalaman dengan penuh kehangatan.

Tradisi Bajram belum lengkap tanpa kehadirah teh hangat. Setelah satu jam bersilaturahmi dilanjutkan dengan sarapan dan jamuan teh hangat.

Lebaran

Di Indonesia, hari raya Idul Fitri punya sebutan khusus yaitu lebaran. Konon, sebutan  ini berasal dari kata lubar artinya bebas. 

Orang-orang bangun lebih awal, mandi, memakai pakaian terbagus, ditambah wangi-wangian, kemudian sarapan ketupat opor atau gulai, dilanjutkan berkumpul bersama di lapang atau mesjid untuk salat Eid.

Berbeda dengan di Kosovo, di negara ini tua muda, pria wanita, berangkat  menunaikan salat Eid. Penganan biasanya telah disiapkan di malam lebaran.

Kelebihannya, lebaran dijadikan momen untuk saling bermaaf-maafan. Dengan keceriaan dan rasa haru orang-orang saling bersalaman sepanjang jalan atau saling berkunjung dari rumah ke rumah.

Tradisi lainnya, setelah selesai  saling bermaafan biasanya dilanjutkan dengan prosesi ziarah dan nyekar ke makam orangtua, kakek nenek, atau leluhur.

Eid Mubarak dari Amerika Serikat

Meskipun di negara dengan jumlah muslim sedikit, Idul Fitri tetap dirayakan.

Sayang sekali, tidak semua perusahaan memberikan jatah libur bagi umat Islam yang merayakan Idul Fitri. Karenanya, umat Islam memutuskan libur sendiri, tidak berangkat kerja atau sekolah di hari raya Idul Fitri.

Tradisi yang berkembang di sini cukup beragam mengingat muslim Amerika rata-rata merupakan imigran. Maka, setiap keluarga merayakan Idul Fitri secara berbeda-beda tergantung asal negaranya.

Biasanya, di hari istimewa ini, umat Islam merayakan Idul Fitri bersama-sama di mesjid besar atau pusat-pusat kajian Islam.

Tokhm-Jangi dari Afganistan

Tradisi perayaan Tokhm-Jangi di Afganistan dilakukan setelah orang-orang menunaikan salat Eid.

Dalam perayaan ini, mereka berkumpul di taman lalu memecahkan telur rebus yang ada disekitatnya. Meskipun tidak ada kegiatan saling lempar telur, Tokhm-Jangi dikenal dengan sebutan perang telur.

Sayyid Ajjal dari China

Tradisi yang berkembang di negeri Tirai Bambu ini identik dengan tradisi ziarah di Indonesia. Umat Islam di Tiongkok melakukan ziarah ke makam Sayyid Ajjal di hari raya Idul Fitri.

Menurut catatan sejarah, Sayyid Ajjal merupakan seorang gubernur yang pertama memperkenalkan Islam di Provinsi Yunan. Di sana juga, ia mempraktikkan nilai-nilai toleransi di masyarakat.

Umat Islam dari etnis Hui dan Uyghur mengamalkan sikap toleransi dengan penganut keyakinan lain. Di hari raya, mereka bahu-membahu melakukan ziarah ke makam Sayyid Ajjal dengan cara membaca Al-Quran.

Chaand Raat dari India

Di malam terakhir bulan Ramadhan umat Islam di India beramai-ramai mengunjungi pasar besar atau bazar untuk berbelanja. Tradisi ini dikenal dengan Chaand Raat, yang berarti kemeriahan di  akhir bulan.

Perempuan muslim memakai pakaian tradisional dan menghiasi tangan mereka dengan henna. 

Penganan yang dikonsumsi oleh muslim India saat merayakan hari kemenangan yaitu servai, makanan dari bihun yang disajikan di hari-hari Istimewa. Sebagai makanan penutup biasanya dihidangkan sheer kurma.

Masih banyak lagi tradisi lebaran yang kita kenal dan berkembang di setiap negara. Di Indonesia saja, setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda. 

Teadisi  paling mencolok  di Indonesia pada hari lebaran tentu saja hadirnya ketupat di setiap rumah. Nah, di daerahmu ada tradisi apa di hari lebaran? [ ]


Posting Komentar untuk "Tradisi Idul Fitri di Berbagai Negara"