PERKAMPUNGAN DI LERENG GUNUNG



Hari Rabu, sampai pukul 02.25 WIB hujan masih mengguyur perbatasan Kota dan Kabupaten Sukabumi, di daerah Selatan. Kota dan Kabupaten Sukabumi di daerah Selatan ini di batasi oleh Sungai Cimandiri yang mengalir dari daerah Baros hingga Lembursitu. Perkampungan-perkampungan; Ciurug, Cipeueut, Bangbayang, dan Wangunreja di Selatan Cimandiri meskipun lebih dekat ke pusat pemerintahan Kota Sukabumi merupakan perkampungan yang berada di bawah Pemerintahan Kabupaten Sukabumi.

Infrastruktur di sepanjang perkampungan ini, memang belum dibangun secara maksimal. Pada tahun 1988, pemerintah Kabupaten Sukabumi membangun jalan besar dari Jubleg hingga Wangunreja. Kecuali pembangunan jalan, dibangun juga saluran irigasi sepanjang jalan tersebut. Saluran irigasi ini sangat vital bagi kelangsungan pertanian di perkampungan yang terletak di lereng-lereng gunung. Sejak adanya saluran irigasi, sistem pertanian yang dikembangkan oleh para petani di perkampungan sepanjangan lereng gunung mengalami perubahan dari sitem ngahuma (sawah tadah hujan) ke sistem irigasi.

Sejak tahun 1988 hingga sekarang, akses jalan dari Jubleg hingga Wangunreja masih seperti dulu, jalan berbatu yang telah ditumbuhi oleh rerumputan liar mengakibatkan jalan ini hanya bisa diakses oleh kendaraan roda dua. Pada tahun 1997, beberapa jalan mengalami penyempitan di beberapa titik sebagai akibat longsor karena jalan yang letaknya berada di atas perkampungan penduduk itu tidak dilengkapi dengan fasilitas terasering dan talud penyangga tanah. Hingga kini, akses jalan besar tersebut tidak jauh berbeda dengan jalan setapak yang bisaa dilalui oleh para pengguna jalan di daerah pegunungan.

Terbengkalainya akses jalan di daerah tersebut sering dikeluhkan oleh masyarakat, sebab akses jalan tersebut menjadi penghubung antara satu kampung dengan kampung lain atau dari satu kampung ke pusat desa dan kecamatan. Untuk daerah di perdesaan, letak pusat desa (balai desa) dengan perkampungan-perkampungan di bawah kekuasaan sebuah desa, memiliki jarak cukup signifikan, bisa mencapai 3-5 Km, begitu pun jarak dari satu desa ke pusat Kecamatan bahkan ke pusat Pemerintahan akan semakin besar jaraknya.

Berbeda dengan perkampungan lain yang terletak di lereng-lereng gunung, Desa Wangunreja telah memiliki akses jalan lebih baik. Sebuah jembatan penyebrangan telah di bangun di atas Sungai Cimandiri, menghubungkan akses jalan ke daerah Lembursitu (Kota Sukabumi). Pada tahun 2005, saat pertama kali Saya mendatangi Wangunreja, belum terlihat akan adanya perubahan besar dan berarti di daerah tersebut. Rumah-rumah masih mencirikan arsitektur sederhana, panggung dari bilik bambu. Listrik memang telah masuk, menghidupkan radio-radio transistor yang telah dipasangi alat pengadaptasi arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik se-arah (adaptor).

Perubahan besar terjadi di akhir decade pertama tahun 2000, saat jembatan penyebrangan direnovasi, masyarakat Wangunreja sebagian besar memilih untuk membeli sepeda motor. Akses ke pusat keramaian semakin terbuka, untuk membeli kebutuhan-kebutuhan hidup, mereka langsung berbelanja ke tempat keraiamain terdekat, terminal Lembursitu. Rumah-rumah pun disulap dari panggung ke arsitrktur permanen, menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan. Harga tanah dari Rp. 5.000 permeter telah naik menjadi Rp. 20.000 ,- sampai Rp. 50.000,- permeter. Beberapa penduduk telah menjual tanah-tanahnya kepada pembeli dari Kota Sukabumi. Beberapa bangunan baru milik orang-orang Kota telah dibangun, kadang dikosongkan begitu saja atau dijaga oleh penduduk setempat.

Terlihat ada ketidak berimbangan antara perkampungan yang telah memiliki akses jalan dan bisa berhubungan langsung dengan daerah-daerah Kota. Kemajuan dan perkembangan perkampungan lebih cepat. Apalagi sejak dibangunnya jembatan penyebrangan, kendaraan roda dua sudah bisa memasuki Wangunreja. Sementara itu, akses yang menghubungkan antara perkampungan di lereng gunung seperti; Ciurug, Cipeueut, dan Bangbayang – dengan daerah terdekat masih menggunakan jembatan sederhana dari bambu (rawayan). [ ]

KANG WARSA | RJFM 107.9 MHz RADIO KOMUNITAS PENDIDIKAN

1 komentar untuk "PERKAMPUNGAN DI LERENG GUNUNG"

Sila kirim tanggapan atau saran...