KOMITMEN HATTA

Mantan Wakil Presiden Indonesia Mohammad Hatta mengambil sikap tegas dengan keputusan Singapura yang menjatuhkan hukuman mati kepada Serda Usman dan kopral Harun. Hatta bersumpah, dia tidak akan pernah menginjakan kaki di Singapura.



"Saya kecewa sekali dengan dihukum matinya Usman dan Harun. Saya bersumpah tidak akan pernah menginjakan kaki ke Singapura," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Untung Suropati kepada Tempo di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa 11 Februari 2014.



Untung mengungkapkan, Hatta menempati sumpahnya tersebut sampai akhir hayatnya. Sumpah itu bertahan selama 12 tahun, dari 1968 sampai 1980. "Sumpahnya dipegang teguh," ujar Untung. Mabes TNI AL lalu mendokumentasikan sumpah Hatta sebagai bentuk dukungan kepada Usman dan Harun.



Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam, mengungkapkan, apa yang dilakukan Hatta begitu bijaksana dan strategis. "Dia mengucapkan sumpah itu dihadapan istrinya (Rahmi Rachim). Dia konsisten dengan sumpahnya," ucap Asvi.



Angkatan Laut Indonesia akan menamakan kapal perangnya dengan KRI Usman Harun. Itu dilakukan untuk mengenang aksi patriotisme Usman dan Harun, dalam pengeboman sebuah komplek perkantoran di MacDonald House Orchad Road pada Maret 1965.



Namun pemerintah Singapura tidak setuju. Menteri Luar Negeri Singapura K. Shanmugam menyampaikan keberatannya kepada Menteri Luar Negeri Indonesia Mary Menurut Shanmugam, penamaan itu akan melukai perasaan rakyat Singapura, terutama keluarga korban.



SUMBER: TEMPO.CO



Dikirim melalui BlackBerry®

Posting Komentar untuk "KOMITMEN HATTA"