PERSAWAHAN DI BOJONGLOA - LEMBURSITU

Areal Persawahan di Sebelah Barat Kp. Bojongloa

Dari kampung Bojongloa hingga Tegallega, di kecamatan Lembursitu menghampar areal persawahan. Sebetulnya, areal persawahan dengan kontur semi terrasering ini sangat mirip dengan persawahan di Tabanan, Bali yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya - pertanian oleh UNESCO beberapa minggu lalu.

Pemerintah Kota Sukabumi, dengan tekad dan itikad baik bisa saja mendesain areal persawahan ini menjadi obyek sawah wisata (Agro Wisata). Dari beberapa literatur dan pemberitaan dari berbagai laman media disebutkan, terpilihnya Tabanan sebagai cagar pertanian oleh UNESCO tidak mengalir begitu saja, kecuali telah direncanakan sepenuhnya oleh pemerintah setempat.

Master Plan Percepatan Pembangunan (MP3) di Indonesia sering mengarah kepada percepatan pembangunan fisik di beberapa wilayah di Pulau Jawa tanpa memerhatikan dampak dari peralihan fungsi lahan. Padahal, secara kasat mata areal-areal persawahan di Pulau Jawa  merupakan penghasil padi dengan kualitas terbaik. 

Pertanyaan seperti: Apakah ketika areal persawahan telah dijadikan agro-wisata , para petani akan bisa mempertahankan sawah dan lahan mereka? Lalu siapa sebetulnya pemilih lahan pertanian di Kota Sukabumi ini? Sering menjadi pertanyaan awal ketika sebuah konsep pembangunan agro wisata diajukan. (*)

Posting Komentar untuk "PERSAWAHAN DI BOJONGLOA - LEMBURSITU"