Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyikapi serius keberadaan kelompok radikal ISIS. Menurut KPAI, sekolah arus waspada dan membentengi siswa didiknya dari pengaruh paham ISIS.
\"Jika tidak memiliki benteng yang kuat, paham ISIS potensial masuk melalui dunia pendidikan," kata Komisioner KPAI bidang Pendidikan Susanto saat dihubungi detikcom via telepon, Minggu (29/3/2015).
Dijelaskan Susanto, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan pihak sekolah. Pertama, memastikan tenaga pendidik dan kependidikan memiliki pemikiran keagamaan yang inkusif, bukan garis keras.
Kedua, kata Susanto, siswa didik penting mengetahui ciri-ciri pemikiran radikal seperti ISIS, dan modus rekrutmennya. Termasuk juga penting mengetahui seperti apa kiat praktis menghindarinya.
"Ini agar siswa terbentengi dan tidak terpengaruh," jelas Susanto.
"Sekolah juga perlu memantau dan melakukan deteksi dini terhadap aktifitas siswa agar tidak terjebak dan jadi korban ISIS." sambung Susanto menegaskan.
Sent from my BlackBerry®
\"Jika tidak memiliki benteng yang kuat, paham ISIS potensial masuk melalui dunia pendidikan," kata Komisioner KPAI bidang Pendidikan Susanto saat dihubungi detikcom via telepon, Minggu (29/3/2015).
Dijelaskan Susanto, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan pihak sekolah. Pertama, memastikan tenaga pendidik dan kependidikan memiliki pemikiran keagamaan yang inkusif, bukan garis keras.
Kedua, kata Susanto, siswa didik penting mengetahui ciri-ciri pemikiran radikal seperti ISIS, dan modus rekrutmennya. Termasuk juga penting mengetahui seperti apa kiat praktis menghindarinya.
"Ini agar siswa terbentengi dan tidak terpengaruh," jelas Susanto.
"Sekolah juga perlu memantau dan melakukan deteksi dini terhadap aktifitas siswa agar tidak terjebak dan jadi korban ISIS." sambung Susanto menegaskan.
Sent from my BlackBerry®
Posting Komentar untuk "Sekolah Harus Membentengi Siswa Dari Faham ISIS"
Sila kirim tanggapan atau saran...